Tuesday, June 28, 2016

Kenapa Donat Tengahnya Bolong?

Awal mulanya donat tidaklah bolong seperti sekarang ini. Donat berasal dari kue Belanda yang bernama olikoeks yang berarti roti goreng.

Sejak abad ke-16 banyak orang Belanda yang mengarungi samudera untuk menuju benua Amerika. Di kapal tersebut terdapat juru masak yang kadang membuat olikoeks untuk para awak kapal.

Salah satu pelaut yang melakukan perjalanan ke Amerika pada saat itu adalah kapten Hanson Gregory. Suatu hari saat kapten Gregory mengarungi lautan luas sambil makan olikoeks di tangannya, tiba - tiba badai datang. Karena itulah sang kapten harus segera memegang kemudi. Karena panik dan bingung mau ditaruh di mana olikoeks tersebut, maka akhirnya ditancapkanlah ke salah satu batang kemudi dan membuat lubang di tengahnya.

Saat badai berakhir, ia baru sadar bahwa kue tersebut terlihat lebih menarik kalau bolong. Seperti pernyataannya yang dimuat di Washington post pada tahun 1916, "Saya bergumam, 'Kenapa tidak membuat lubang di tengah menjadi jalan keluar masalah?'".  Sejak saat itulah koki kapal membuat donat dengan lubang di tengah, dan nama olikoeks pun berganti nama menjadi doughnut, yaitu adonan manis yang dicampur dengan remahan kacang.

Belakangan ini, kata doughnut mengalami peluruhan menjadi donut, walaupun kata asli masih tetap dipakai. Hari donat sedunia yang perayaannya belum populer di Indonesia ini, diperingati tiap hari Jumat pertama di bulan Juni. Menurut sejarah, hari donat dimulai saat pengumpulan dana untuk The Chicago Salvation Army guna keselamatan tentara di tahun 1938, lebih tepatnya untuk menghormati relawan perempuan pada Perang Dunia pertama yang menyiapkan donat - donat untuk para prajurit di belakang garis depan.